Thursday, June 1, 2017

Tangisan Sang Nabi

Setiap pohon yang tidak berbuah, seperti pohon pinus dan pohon cemara, tumbuh tinggi dan lurus, mengangkat kepalanya ke atas, dan semua cabangnya mengarah ke atas. Sedangkan semua pohonnya yang berbuah menundukkan kepala mereka, dan cabang-cabang mereka mengembang ke samping.
Rasulullah adalah orang yang paling rendah hati, meskipun dia memiliki segala kebajikan dan keutamaan orang-orang dahulu kala dan orang-orang sekarang, dia seperti sebuah pohon yang berbuah.

Menurut sebuah riwayat, beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk menunjukkan perhatian kepada semua manusia, untuk bersikap baik hati kepada mereka. Tidak ada Nabi yang sedemikian diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh manusia selain aku.”
Kita tahu bahwa beliau dilukai kepalanya, ditanggalkan giginya, lututnya berdarah karena lemparan batu, tubuhnya dilumuri kotoran, rumahnya dilempari kotoran ternak. Beliau di hina, dan di siksa dengan keji.

Saat beliau berdakwah di Thaif, tak ada yang didapatkannya kecuali hinaan dan pengusiran yang keji. Ketika Rasulullah menyadari usaha dakwahnya itu tidak berhasil, beliau memutuskan untuk meninggalkan Thaif. Tetapi penduduk Thaif tidak membiarkan beliau keluar dengan aman, mereka terus mengganggunya dengan melempari batu dan kata-kata penuh ejekan. Lemparan batu yang mengenai Nabi demikian hebat, sehingga tubuh beliau berlumuran darah.

Dalam perjalanan pulang, Rasulullah Saw. menjumpai suatu tempat yang dirasa aman dari gangguan orang-orang jahat tersebut. Di sana beliau berdoa begitu mengharukan dan menyayat hati. Demikian sedihnya doa yang dipanjatkan Nabi, sehingga Allah mengutus malaikat Jibril untuk menemuinya. Setibanya di hadapan Nabi, Jibril memberi salam seraya berkata, “Allah mengetahui apa yang telah terjadi padamu dan orang-orang ini. Allah telah memerintahkan malaikat di gunung-gunung untuk menaati perintahmu.” Sambil berkata demikian, Jibril memperlihatkan para malaikat itu kepada Rasulullah Saw.

Kata malaikat itu, “Wahai Rasulullah, kami siap untuk menjalankan perintah tuan. Jika tuan mau, kami sanggup menjadikan gunung di sekitar kota itu berbenturan, sehingga penduduk yang ada di kedua belah gunung ini akan mati tertindih. Atau apa saja hukuman yang engkau inginkan, kami siap melaksanakannya.” Mendengar tawaran malaikat itu, Rasulullah Saw. dengan sifat kasih sayangnya berkata, “Walaupun mereka menolak ajaran Islam, saya berharap dengan kehendak Allah, keturunan mereka pada suatu saat nanti akan menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya.”

Ketika Makkah berhasil ditaklukkan, beliau berkata kepada orang-orang yang pernah menyiksanya, “Bagaimanakah menurut kalian, apakah yang akan kulakukan terhadapmu?” Mereka menangis dan berkata, “Engkau adalah saudara yang mulia, putra saudara yang mulia.” Nabi Saw. bersabda, “Pergilah kalian! Kalian adalah orang-orang yang dibebaskan. Semoga Allah mengampuni kalian.” (HR. Thabari, Baihaqi, Ibnu Hibban, dan Syafi’i).

Abu Sufyan bin Harits, sepupu beliau, lari dengan membawa semua anak-anaknya karena pernah menyakiti Rasul Saw., maka Ali bin Abi Thalib Ra. bertanya kepadanya, “Hai Abu Sufyan, hendak pergi kemanakah kamu?” Ia menjawab, “Aku akan keluar ke padang sahara. Biarlah aku dan anak-anakku mati karena lapar, haus, dan tidak berpakaian.”
Ali bertanya, “Mengapa kamu lakukan itu?” Ia menjawab, “Jika Muhammad menangkapku, niscaya dia akan mencincangku dengan pedang menjadi potongan-potongan kecil.”
Ali berkata, “Kembalilah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya dengan mengakui kenabiannya dan katakanlah kepadanya sebagaimana yang pernah dikatakan oleh saudara-saudara Yusuf kepada Yusuf, ….Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa). (QS. Yusuf [12]: 91).
Abu Sufyan pun kembali kepada Nabi Saw. dan berdiri di dekat kepalanya, lalu mengucapkan salam kepada beliau seraya berkata, Wahai Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan engkau atas kami dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa). (QS. Yusuf [12]: 91).

Rasulullah Saw. pun menengadahkan pandangannya, sedang air matanya membasahi pipinya yang indah hingga membasahi jenggotnya. Rasulullah menjawab dengan menyitir firman-Nya, …Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu. Mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu) dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. (QS. Yusuf [12]: 92).
Imam Bukhari meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah Saw. bersabda kepadanya, “Bacakan al-Quran kepadaku.”
Ibnu Mas’ud berkata, “Bagaimana aku membacakannya kepada Engkau, sementara al-Quran itu sendiri diturunkan kepada Engkau?”

“Aku ingin mendengarnya dari orang lain,” jawab beliau. Lalu Ibnu Mas’ud membaca surat an-Nisa hingga firman-Nya, Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). (QS. an-Nisâ [4]: 41).
Begitu bacaan tiba pada ayat ini, beliau bersabda, “Cukup.”
Ibnu Mas’ud melihat ke arah beliau, dan terlihatlah olehnya bahwa beliau sedang menangis.

Dalam kisah ini kita memperoleh pelajaran berharga, bahwa Rasulullah Saw. sangat mencintai umat manusia. Beliau sangat mengharapkan agar orang-orang kafir itu beriman. Karena balasan kekafiran adalah neraka yang menyala-nyala. Rasulullah sendiri pernah melihat neraka. Dia melihat sungguh mengerikan neraka itu. Hingga ketika menyadari hal itu, mengalirlah airmatanya dengan deras.
Abu Dzar Ra. meriwayatkan dari Nabi Saw., bahwa beliau mendirikan shalat malam, sambil menangis dengan membaca satu ayat yang diulang-ulangi, yaitu, Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau juga. (QS. al-Maidah [5]: 118).

Dan diriwayatkan saat hari kiamat tiba, beliaulah orang yang pertama kali dibangkitkan. Yang diucapkannya pertama kali adalah, “Mana umatku? Mana umatku? Mana umatku?” Beliau ingin masuk surga bersama-sama umatnya. Beliau kucurkan syafaat kepada umatnya sebagai tanda kecintaan beliau terhadap mereka. Beliau juga sering berdoa, Allahumma salimna ummati. Ya Allah selamatkan umatku.

Keadaan diri Nabi Muhammad Saw. digambarkan Allah Swt. dalam firman-Nya, Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. at-Taubah [9]: 129).

Alangkah buruknya akhlak kita bila tak mencintai Nabi, sebagaimana Nabi mencintai kita, berkorban untuk kita, dan meneteskan airmatanya untuk kita.
Di sini, apakah kita hanya berdiam diri saat Nabi dihina, seolah kita bukan lagi umatnya.
Apakah kita rela Nabi berdakwah seorang diri dan kemudian dilempari batu hingga berdarah-darah, sementara umatnya yang begitu banyak hanya bisa berdiam diri? Tangisan sang Nabi hendaknya menjadi pengingat kita, untuk lebih mencintainya, membelanya, bahkan berkorban nyawa untuknya, sebagaimana ia telah berkorban nyawa untuk kita agar kita selamat dari siksa neraka.

Subhanallah....

يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ…يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ…لَاإِلهَ إِلَّا الله… مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shalawat dan salam untuk junjungan kita, sirajan muniraa…al najmi al hawaa…Muhammad Rasulullah…
Semoga kita termasuk hamba hamba Allah yang dirindukan Beliau…Amiin

Thursday, January 5, 2017

My Resolution 2K17

Quotes ; “The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.”
    – Eleanor Roosevelt --
 “The key to realizing a dream is to focus not on success but significance – and then even the small steps and little victories along your path will take on greater meaning.”
– Oprah Winfrey --

Waktu emang nggak mau kompromi yah gengs, berjalan terus hehe. Nggak kerasa udah di awal tahun baru. Sebelum ke resolusiku, aku pengen cerita dikit kenangan-kenangan di tahun 2016.

Well, harus kuakui di awal tahun 2016 gue udah ketjeh banget pokoknye! bisa adventure ke Surabaya bareng temen-temen special! (martabak kali ah special) wkwk, nyobain rawonnya arek-arek suroboyo, kampungan di hotel berbintang, norak nyobain semua mainan di shopping center, naik jaling, naik becak jelajahin perkampungan, HAHA. masih banyak lagi deh yang gak bisa gue sebutin satu-satu karena keterbatasan daya ingat. itu merupakan perjalanan gokil gue di awal tahun. gue juga sempet bawa group tour nya salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang bikin gue bangga banget bisa di tunjuk langsung sama kantor *eaa*, akhirnya piknik tiba kembaliii anyway, adventure lagi ke Yogyakarta (kota pelajar) yang KETJE abiesss!! pokoknya kita ga kalah noraknya sama kaya di Surabaya. wkwk

Kuliah-kerja-rumah-kuliah. sampai akhirnya gue gak bisa buat nyempetin waktu lagi bareng temen-temen buat atur adain selanjutnya.

Semakin lama hari terasa biasa-biasa aja, dan kepribadianku semakin introvert.Well, gue bisa maklum dengan itu semua. Karena, segalanya pasti akan berubah dengan indah.

Dan tahun kemarin itu bisa dibilang all resolutionku nggak berjalan semuanya, bisa dibilang hanya seperempat dari perencanaaku. Dan hanya beberapa yang terwujud itupun di akhir-akhir tahun. Pertama, ada delapan karya puisi dan cerpen gue yang dimuat di penerbit yang ngadain event, beberapa bukunya udah ada di gue sih cuma ini belum bisa dibilang pencapaian maximal. Kedua, ibarat ketiban durian jatuh, gue diterima kerja disalah satu perusahaan bumn itu sesuatu yang amat ketje bisa di bilang kado untuk tahun 2017 karena begitu sulit & diambang dilema saat itu. It is such a big surprised in my life.

Untuk siapapun yang gue kenal dan mengenal gue dengan baik maupun kurang, gue mohon maaf yah gaess kalau ada kesalahan selama di 2016.

Sebenarnya, gue agak khawatir nge-post resolusi gue di blog. Ini kan bakal dilihat publik, kalau nggk tercapai gimana? Tapi, salah seorang teman blogger ngadain weekly challenge blog, dan kebetulan tema pertamanya adalah "Resolution", ini hanya sekedar challenge loh bukan giveaway. Dan sekaligus tulisan ini gue ikut sertakan untuk mengikuti challenge #Resolusiku2017 dalam Hidayah-Art First Giveaway "Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan, nah yang ini ada hadiahnya loh, yang mw ikutan silahkan :)
Nah langsung aja yuk ke #Resolusiku2017  >>>>

There is three targets for this year:
1. Success my career & my study!
2. Having a book and publish it. (one of my big dream is having my own story)
3. Getting schoolarship to continue my study (Australia is my destiny to go, but other choice is Japan, and other is secret destiny)

Well, to make it happend, need to do step by step, small things usually has a big impact and most of us ignore it. I myself did it, thats why in this year I need to list them.
1. Wake up early morning, do not stay up except do something positive (I have bad habit last year, always wake up late, or sleep again after wake up HAHA)
2. Learning english, find new words min. three words/day.
3. Star to using english language in conversation, chattig, writing, and helping ma friends who want to learn english or feel free to share each other.
4. writing 1000 words everyday, it could be writton on blog, diary, sosmed or in journal. (I got this inspiration from Tere Liye)
5. Join all quiz of books, giveaway, and challenge quiz.
6. Do sport min 2x/week
7. Don't be so introvert, try to interact with new people.
8. Reading books min. 2 books/week
9. Review book and post it on IG and Blog min. 1 book/week
10. Go to publik library to read Non-Fiction book specially related to my mayor (cauze u know lah this things bored me but can't deny that my hobby is not balance without reading non-fiction book)

Kalo gue nggak menuhin 7 dari 10 step by step di atas, umm i'll give a punishment for myself and give a change to my close friend to give me a punishment, the end of this year.

So, thats it. Hope Allah always blessed my parent, me, and you gaess. Happy New year.

Tangisan Sang Nabi