Bunga adalah gadis yang baik, polos, dan lugu. Bunga sangat menyukjai Bunga Mawar di depan rumahnya. Senyuman Bunga selalu menghidupkan hari-harinya. Bunga pun sangat cinta sekali kepada Kakeknya yang baik menjaga serta merawat Bunga dari ia kecil. Karena Bunga sudah tidak memiliki kedua orangtua dari ia kecil. Fadil adalah orang yang suka dengan Bunga. Dan Fadil yang selalu membela dan membantu Bunga dan Kakeknya tatkala Disca (temannya) yang sangat Iri terhadap Bunga.
Dialah Bunga Indilla Putriana seorang gadis yatim piatu,
pintar, dan cantik. Ayah dan Ibunya sudah meninggal disaat ia masih belia.
Bunga sekarang tinggal bersama Kakeknya. Dengan hidup sederhana dan serba
berkecukupan. Kakeknya sakit-sakitan Bunga tidak bisa berbuat apa-apa karena
dia tidak mempunyai banyak uang. Uang
hasil Bunga bekerja pun tidak mencukupi untuk membiayai perawatan Kakeknya.,
uangnya hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari Bunga. Dan Kakeknya.
Kakeknya pun sangat Bangga terhadapnya. “ a livable life”
Disekolah, Bunga tidak memiliki banyak teman seperti yang
lainnya. Dia selalu di ejek oleh temannya yang bernama Disca dkk. Namun disaat Bunga sedang di ejek-ejek dengan Disca
tentang kehidupannya Fadil selalu ada di sampingnya. Fadil anak yang pintar dan
baik. Dia diam-diam memendam rasa cinta dan sayang kepada Bunga.
Disca sangat benci sekali dengan Bunga. Sempat tempat duduk
Bunga di Beri Lem Besi yang membuat Bunga sangat susah sekali untuk berdiri.
Sampai akhirnya bokong Bunga memar.
Disca juga pernah mengunci Bunga di Toilet sekolahnya, lalu
Disca menyiram Bunga (lewat atas pintu yang tidak begitu tertutup rapat) Bunga
menangis dan berteriak merintih meminta tolong. “ tolong…. Tolong.. bukakan
pintu ini” (sambil memukul pintu) merintih pertolongan. Untungnya Fadil mendengar dan mengetahui faham
suara yang ia dengar adalah suara Bunga. Ia pun langsung lari mengarah Toilet
(PR) dan langsung membukakan kunci pintu Toilet itu yang tersangkut di
Pintunya. Dan ternyata benaryang berada di dalam toilet itu adalah Bunga. Bunga
menceritakan semua kejadia yang terjadi padanya dengan Fadil. Fadil kesal dan ia langsung berjalan mencari
Disca, dan mengajaknya dengan paksaan ke Toilet dan menguncinya dari luar agar Dia merasakan apa yang Bunga rasakan.
Good Thinking
Disca semakin, makin… benci dengan Bunga. ( Bel pulang
sekolah tiba) Fadil dan Bunga pulang besama. Dijalan mereka
mengobrol-ngobrol tanpa merasakan rasa
malu.
Tiba di rumah Bunga, Fadil bertemu dengan Kakeknya Bunga..
Fadil merasa Iba dengan kehidupan yang dirasakan Bunga bersama Kakeknya yang
sedang sakit parah, tanpa perawatan apapun.
Fadil mencoba membantunya dengan membawa Kakeknya Bunga ke Puskesmas
terdekat. Tapi Bunga mencoba tuk melarangnya karena tidak mau merepotkan Fadil.
Akan tetapi Fadil tetap memaksa pada kemauannya untuk membawa kakeknya ke
Puskesmas. Bunga pun sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Disisi lain ia juga
menginginkan Kakeknya segera cepat sembuh agar dapat membimbing Bunga lagi
seperti Bunga kecil. Dan semenjak Bunga berumur 13 Tahun Kakeknya sudah
menderita sakit dan selalu terbaring di tempat tidur.
Akhirnya Kakek Bunga di bawa ke Puskesmas dengan mobilnmya
Fadil.. sempat di Rawat beberapa hari penyakit yang di derita Kakeknya Bunga
sudah agak membaik “ujar dokter” Bunga
sangat berterima kasikh kepada Fadil yang selalu membantunya dfi saat ia sedang
kekusahan. Semua biayanya pun di tanggung oleh Fadil.
14 Hari kemudian, di Pagi Hari Bunga bersiap-siap untuk
berangkat sekolah, namun seperti biasa ia harus mempersiapkan sarapan untuk
Kakeknya.
Fadil datang dengan Mobil merahnya untuk menjemput Bunga
berangkat bareng ke Sekolah. Bunga kia
berangkat bareng yuk??... (Tanya Fadil) kepada Bunga yang sedang mempersiapkan
sarapan untuk Kakeknya. “ oke Fadil! Tapi… sebelum berangkat kita pemitan dulu
sama Kakek.,. ayu sini masuk dulu.. ( jawab Bunga) kakeknya yang sedang
berbaring di atas Bale ruang tengah Bunga dan Fadil berpamitan. Kek, Bunga
pamit sekolah dulu ya.. kakek baik-baik diRumah, Bunga sudah siapkan sarapan
untuk Kakek. Seru Bunga). Sambil
bersalaman “ iya, hati-hati Nak…!!” (jawab Kakek) “ aku juga kek,, mau
kesekolah dulu nanti pulang sekolah aku ingin bertemu Kakek lagi” (seru Fadil).
Sambil mengelus pundak fadil Kakek Bunga mengatakan “ hati-hati di jalan Nak”… “assallamu’alaikum” (Ujar Fadil dan Bunga).
“wa’alaikumsallam” (jawab Kakek).
Tiba di Sekolah.. disaat Fadil membuka pintu mobil yang
diduduki Bunga dan yang keluar adalah Bunga Disca melihatnya dan ia sangat
kesal serta jealous dengan Bunga. Karena Disca menyukai Fadil.
Disaat Bunga keluar dari Tolet waktu istirahat Dsca dfan
temannya mencaci maki Bunga “ eh.. Ngapain o berangkat kola sama Fadil? Hah?
Ngapain!!!!” (ucap Disca dengan suara kencang). Bunga hanya bisa diam dan Disca
menjambak rambutnya Bunga. Bungapun menangis karena jambakan Disca amat
kencang. Disca dan temannya pun langsung pergi ke Kantin dan membiarkan Bunga
begitu saja. Guru Bunga datang. “Bunga.. kamu kenapa menangis? (Tanya Guru)
“ngga apa-apa ko Bu.. bunga hanya sedang sakit mata saja” (jawab Bunga).
Bel pulang sekolah pun telah tiba. Serentak satu-persatu
Murid-murid SMK Bangsa keluar.
Disaat Bunga sedang dalam perjalanan pulang dengan berjalan
kaki, Fadil bertemu dengan Bunga. Ia pun langsung memnggil dan mengajak Bunga
untuk pulang bersamanya karena Fadil juga yang sudah berjanji kepada kakeknya
Bunga yang ingin bermain kerumah Bunga. Tapi Bunga menolaknya, karena ia tak
mau ribut lagi dengan Disca. Fadil pun merasa Bingung mengapa sikap Bunga
berubah begitu saja kepadanya. Akhirnya Fadil tidak jadi kerumahnya Bunga,
karena kecewa.
Sampai di Gang rumah Bunga, Bunga keget melihat bendera
Kuning berkibar. Bunga bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, siapa yang
Meninggal?. (fikir Bunga). Bunga berjalan sampai tiba di Rumahnya ia sangat
terkejut sekali melihat Rumahnya banyak Orang berdatangan dan sedang membaca
surah yasin. Bunga semakin penasaran Ia pun langsung masuk kerumahnya, dan
ternyata, Kakeknya-Lah yang meninggal. Bunga sangat sedit sekali. Dan mengis di
atas Keranda Kakeknya. Yang sudah tidak berdaya lagi. Bunga tidak percaya bahwa
Kakeknya meninggalkan Ia secepat itu. Padahal baru tadi Pagi Ia berpamitan
dengan Kakeknya. Bunga pun langsung mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian
Hitam.. untuk mengantarkan jenazah Kakeknya sampai ke tempat pemakaman dekat
Rumahnya.
-END-