Sunday, April 28, 2013

Bunga


Bunga adalah gadis yang baik, polos, dan lugu. Bunga sangat menyukjai Bunga Mawar di depan rumahnya. Senyuman Bunga selalu menghidupkan hari-harinya. Bunga pun sangat cinta sekali kepada Kakeknya yang baik menjaga serta merawat Bunga dari ia kecil. Karena Bunga sudah tidak memiliki kedua orangtua dari ia kecil. Fadil adalah orang yang suka dengan Bunga. Dan Fadil yang selalu membela dan membantu Bunga dan Kakeknya tatkala Disca (temannya) yang sangat Iri terhadap Bunga.

Dialah Bunga Indilla Putriana seorang gadis yatim piatu, pintar, dan cantik. Ayah dan Ibunya sudah meninggal disaat ia masih belia. Bunga sekarang tinggal bersama Kakeknya. Dengan hidup sederhana dan serba berkecukupan. Kakeknya sakit-sakitan Bunga tidak bisa berbuat apa-apa karena dia tidak mempunyai banyak uang.  Uang hasil Bunga bekerja pun tidak mencukupi untuk membiayai perawatan Kakeknya., uangnya hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari Bunga. Dan Kakeknya.
Kakeknya pun sangat Bangga terhadapnya.  “ a livable life”
Disekolah, Bunga tidak memiliki banyak teman seperti yang lainnya. Dia selalu di ejek oleh temannya yang bernama Disca dkk. Namun  disaat Bunga sedang di ejek-ejek dengan Disca tentang kehidupannya Fadil selalu ada di sampingnya. Fadil anak yang pintar dan baik. Dia diam-diam memendam rasa cinta dan sayang kepada Bunga.
Disca sangat benci sekali dengan Bunga. Sempat tempat duduk Bunga di Beri Lem Besi yang membuat Bunga sangat susah sekali untuk berdiri. Sampai akhirnya bokong Bunga memar.
Disca juga pernah mengunci Bunga di Toilet sekolahnya, lalu Disca menyiram Bunga (lewat atas pintu yang tidak begitu tertutup rapat) Bunga menangis dan berteriak merintih meminta tolong. “ tolong…. Tolong.. bukakan pintu ini” (sambil memukul pintu) merintih pertolongan.  Untungnya Fadil mendengar dan mengetahui faham suara yang ia dengar adalah suara Bunga. Ia pun langsung lari mengarah Toilet (PR) dan langsung membukakan kunci pintu Toilet itu yang tersangkut di Pintunya. Dan ternyata benaryang berada di dalam toilet itu adalah Bunga. Bunga menceritakan semua kejadia yang terjadi padanya dengan Fadil.  Fadil kesal dan ia langsung berjalan mencari Disca, dan mengajaknya dengan paksaan ke Toilet dan menguncinya dari luar  agar Dia merasakan apa yang Bunga rasakan. Good Thinking
Disca semakin, makin… benci dengan Bunga. ( Bel pulang sekolah tiba) Fadil dan Bunga pulang besama. Dijalan mereka mengobrol-ngobrol  tanpa merasakan rasa malu.
Tiba di rumah Bunga, Fadil bertemu dengan Kakeknya Bunga.. Fadil merasa Iba dengan kehidupan yang dirasakan Bunga bersama Kakeknya yang sedang sakit parah, tanpa perawatan apapun.  Fadil mencoba membantunya dengan membawa Kakeknya Bunga ke Puskesmas terdekat. Tapi Bunga mencoba tuk melarangnya karena tidak mau merepotkan Fadil. Akan tetapi Fadil tetap memaksa pada kemauannya untuk membawa kakeknya ke Puskesmas. Bunga pun sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Disisi lain ia juga menginginkan Kakeknya segera cepat sembuh agar dapat membimbing Bunga lagi seperti Bunga kecil. Dan semenjak Bunga berumur 13 Tahun Kakeknya sudah menderita sakit dan selalu terbaring di tempat tidur.
Akhirnya Kakek Bunga di bawa ke Puskesmas dengan mobilnmya Fadil.. sempat di Rawat beberapa hari penyakit yang di derita Kakeknya Bunga sudah agak membaik “ujar dokter”  Bunga sangat berterima kasikh kepada Fadil yang selalu membantunya dfi saat ia sedang kekusahan. Semua biayanya pun di tanggung oleh Fadil.
14 Hari kemudian, di Pagi Hari Bunga bersiap-siap untuk berangkat sekolah, namun seperti biasa ia harus mempersiapkan sarapan untuk Kakeknya. 
Fadil datang dengan Mobil merahnya untuk menjemput Bunga berangkat bareng ke Sekolah.  Bunga kia berangkat bareng yuk??... (Tanya Fadil) kepada Bunga yang sedang mempersiapkan sarapan untuk Kakeknya. “ oke Fadil! Tapi… sebelum berangkat kita pemitan dulu sama Kakek.,. ayu sini masuk dulu.. ( jawab Bunga) kakeknya yang sedang berbaring di atas Bale ruang tengah Bunga dan Fadil berpamitan. Kek, Bunga pamit sekolah dulu ya.. kakek baik-baik diRumah, Bunga sudah siapkan sarapan untuk Kakek.  Seru Bunga). Sambil bersalaman “ iya, hati-hati Nak…!!” (jawab Kakek) “ aku juga kek,, mau kesekolah dulu nanti pulang sekolah aku ingin bertemu Kakek lagi” (seru Fadil). Sambil mengelus pundak fadil Kakek Bunga mengatakan “ hati-hati di jalan Nak”…  “assallamu’alaikum” (Ujar Fadil dan Bunga). “wa’alaikumsallam” (jawab Kakek).
Tiba di Sekolah.. disaat Fadil membuka pintu mobil yang diduduki Bunga dan yang keluar adalah Bunga Disca melihatnya dan ia sangat kesal serta jealous dengan Bunga. Karena Disca menyukai Fadil.
Disaat Bunga keluar dari Tolet waktu istirahat Dsca dfan temannya mencaci maki Bunga “ eh.. Ngapain o berangkat kola sama Fadil? Hah? Ngapain!!!!” (ucap Disca dengan suara kencang). Bunga hanya bisa diam dan Disca menjambak rambutnya Bunga. Bungapun menangis karena jambakan Disca amat kencang. Disca dan temannya pun langsung pergi ke Kantin dan membiarkan Bunga begitu saja. Guru Bunga datang. “Bunga.. kamu kenapa menangis? (Tanya Guru) “ngga apa-apa ko Bu.. bunga hanya sedang sakit mata saja” (jawab Bunga).
Bel pulang sekolah pun telah tiba. Serentak satu-persatu Murid-murid SMK Bangsa keluar.
Disaat Bunga sedang dalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki, Fadil bertemu dengan Bunga. Ia pun langsung memnggil dan mengajak Bunga untuk pulang bersamanya karena Fadil juga yang sudah berjanji kepada kakeknya Bunga yang ingin bermain kerumah Bunga. Tapi Bunga menolaknya, karena ia tak mau ribut lagi dengan Disca. Fadil pun merasa Bingung mengapa sikap Bunga berubah begitu saja kepadanya. Akhirnya Fadil tidak jadi kerumahnya Bunga, karena kecewa.
Sampai di Gang rumah Bunga, Bunga keget melihat bendera Kuning berkibar. Bunga bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, siapa yang Meninggal?. (fikir Bunga). Bunga berjalan sampai tiba di Rumahnya ia sangat terkejut sekali melihat Rumahnya banyak Orang berdatangan dan sedang membaca surah yasin. Bunga semakin penasaran Ia pun langsung masuk kerumahnya, dan ternyata, Kakeknya-Lah yang meninggal. Bunga sangat sedit sekali. Dan mengis di atas Keranda Kakeknya. Yang sudah tidak berdaya lagi. Bunga tidak percaya bahwa Kakeknya meninggalkan Ia secepat itu. Padahal baru tadi Pagi Ia berpamitan dengan Kakeknya. Bunga pun langsung mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian Hitam.. untuk mengantarkan jenazah Kakeknya sampai ke tempat pemakaman dekat Rumahnya.

-END-

No comments:

Post a Comment

Tangisan Sang Nabi